Pada kesempatan kali ini saya kepikiran untuk menulis tentang sharing koneksi dengan mesin Windows-based. Padahal sudah lama saya sharing koneksi dengan laptop adik, tapi baru kali ini kepikiran untuk dituangkan ke dalam blog. Hehe… Inti dari tulisan ini adalah berbagi koneksi modem, yang mana skenarionya sbb:
- Modem lagi dipake di laptop Windows-nya
- Saya pengen online juga pake si ENIAC yang diinstall Slackware
- Tapi berhubung modem cuman satu gimana dong? Hehehe…
Oke, dari skenario ini didapat kesimpulan bahwa yang jadi Router (baca: node yang memiliki 2 interface atau lebih) adalah laptop Windows adik saya. Jadi proses routing akan terjadi disana… Sekarang kita ke prakteknya deh…
Yak.. seperti ini blueprint kita kali ini…
Dari gambar yang sederhana ini, prinsipnya, biar saya bisa dapat koneksi adalah…
- Di laptop Windows adik saya dibuat koneksi Ad-Hoc dengan ESSID “TirtaSari1#10”, IP address statik 192.168.0.1 (255.255.255.0), default gateway kosong (kenapa kosong? karena Router akan membaca default gateway dari interface modem)
Pertama-tama masuk ke menu seperti gambar diatas.. Kemudian pilih “Set up a new connection or network“…
Pilih “Set up a wireless ad-hoc (computer-to-computer) network“. Klik “Next“…
Untuk tahap ini, silakan anda pilih Wireless Security-nya. Apakah mau dengan WEP, WPA, WPA2, atau tanpa security (Open). Wireless Security penting agar cuma orang tertentu saja (yang tau security key) yang akan terkoneksi di Ad-Hoc kita. Sedangkan pilihannya, ada WEP, yaitu metode pengamanan wireless yang sudah tua dan dianggap sudah tidak aman. Karena mudah di crack, sehingga pengguna lain yang tidak berhak juga dikhawatirkan bisa masuk ke jaringan Ad-Hoc wireless kita. Pilihan lain ada WPA2 yang lebih aman dengan mode enkripsi di setiap komunikasi nya. Tetapi, dibutuhkan perangkat WPA supplicant bagi wireless device untuk bisa terkoneksi ke jaringan dengan menggunakan keamanan WPA2 ini. Sedangkan, satu lagi, WPA, adalah WPA yang lebih lawas 🙂
Oke, kalo sudah ready, anda akan melihat tampilan ini di komputer Windowsnya… - Kemudian di Mesin Linux saya, pada wireless devicenya dipasang mode Ad-Hoc, dan IP addressnya di set statik 192.168.0.2 dengan netmask default aja (255.255.255.0). Default gateway adalah IP router Windows laptop adik saya, yaitu 192.168.0.1
- Sampai tahap ini, komputer saya dan adik sudah bisa berkomunikasi secara lokal (tanpa koneksi ke internet)
- Kembali ke Windows, di menu Control Panel -> Network and Internet -> Network Connections, cari device modem anda yang akan di share, dan… ya! share! 🙂 Hehe.. Kalo bingung, maksud saya adalah silakan centang (v) “Allow other network users to connect…. blabla“. Oh iya, dan jangan lupa… Home networking connection: yang akan kita koneksikan dengan modem yang telah di share ini adalah “Wireless Network Connection“… Ya, maksudnya Wireless Ad-Hoc yang sudah kita buat tadi… Jadi kalo contoh kasus anda pake Kabel LAN, di menu ini, pilih “Local Area Connection” dsb….
- Kemudian, dipasang modem dan dikoneksikan ke jaringan ISP. IP dinamik, netmask, gateway didapat secara otomatis dari koneksi modem ke ISP (tenang aja.. hehe)
- Mestinya sampai tahap ini, anda sudah bisa menikmati sharing koneksi modem tersebut
Tapi ternyata laptop saya masih belum konek! Wah ngerjain aja ni Windows “Router” adik saya. Hehehe… Saya coba ping ke si Windows…
Wah, liat tuh statistiknya.. Dari 9 paket yang dikirim, 100% Loss!!! Ini sih kayaknya bukan karena Network-Medium-nya atau konfigurasi IP yang salah… Hmm.. Oh iya ya! Saya baru nyadar kalo di laptop adik saya ada antivirus canggih bernama BitDefender. Hipotesa saya jatuh ke antivirus canggih ini yang ngeblokir ping dari ENIAC Linux saya. Heheheh…
Setelah telusur-telusur, ternyata Windows Firewall saya OFF dan Firewall BitDefender yang aktif. Firewall BitDefender secara default memblok segala paket yang tidak bermanfaat bagi komputer Windows ini (contoh: PING dari komputer lain. Canggih juga nih… Hehehe). Kemudian saya masuk aja deh ke menu konfigurasi firewall BitDefender… Ringgo… eh.. BINGGO! ternyata ada pilihan pada menu “Advanced Settings” firewall BitDefender…
Saya centang (v) aja deh: (karena DEFAULTnya gak ke-centang)
Enable Internet Connection Sharing: biar firewall ini ngijinin shared connection modem dinikmati juga sama PC yang lain
Show Wi-Fi Notifications: ada notifikasi dari BitDefender jika ada pengguna yang masuk ke Ad-Hoc kita… Sangat berguna.. Biar saya/adik saya tau, kalo ada yang konek lagi ke Ad-Hoc ini selain kita. Siapa tuh?? Hiii… 😀
Enable Intrusion Detection System (IDS): biar keamanan host Windows adik saya tetap terproteksi… IDS adalah sistem yang lebih hebat dan fleksibel daripada Firewall yang kaku 😛
Memang saya akui, anti virus ini sangat canggih. Saya sampe pengen iseng-iseng melakukan scanning service di host Windows ber-BitDefender ini, dan ini yang saya dapatkan:
Sehingga hasil “nmap” dari ENIAC menunjukkan hasil nihil. Dari 1000 port Windows, semuanya di filter oleh Firewall antivirus canggih ini…
Eh, iya jadi ngomongin keamanannya aja nih.. Hehehe.. Yah oke dwehh… untuk kasus saya, akhirnya setelah firewall di antivirus BitDefender ini saya Enabled Internet Connection Sharing, baru bisa jalan dah shared connectionnya… Hehehe.. Selamat Internet-an!! 😉
ini sama prinsip-nya dengan apabila kita konek modem di pc yang udah ada jaringan LAN apa gak? Kadang klo mau konek modem di pc yang ada jaringan internet LAN, saya terpaksa harus disable LAN-nya dulu atau kadang malah copot kabel LAN-nya.
klo misalnya gak sama, ada trik biar gak harus copot kabel LAN?
makasih so (sobat) atas artikelnya
jangan lupa kunjung balik n beri komennya ya….
jadi windows firewall nya harus dimatiin dulu ya mba? yang penting di antivirus nya dipilih enable connection sharing gitu kan?