Ibukota Pindah dari Jakarta? Indonesia vs USA, Centralized System vs Distributed System

Akhirnya ada waktu luang untuk saya bisa kembali berusaha merangkai kata di blog ini 🙂 Hmm.. pada kesempatan kali ini, saya ingin sedikit berbagi tentang solusi pada server untuk menangani berbagai request dari para clientnya… Ada dua solusi yang biasa dilakukan oleh network admin untuk servernya. Yang pertama adalah dengan cara terpusat, tetapi biasanya harus diikuti prasyarat.. Hehe.. iya, prasyarat server dengan skema terpusat berarti server pusat itu harus punya spesifikasi hardware yang bagus dong… Yang kedua adalah dengan cara terdistribusi. Request-request didistribusikan berdasarkan kebutuhannya, kemudian dialihkan ke sistem-sistem kecil yang bertugas lebih spesifik/khusus. Untuk poin yang kedua ini, karena tugas lebih spesifik, berarti scope pelayanan (serving)-nya lebih kecil… jadi ga perlu hardware yang canggih-canggih amat..

Tapi… kok di judul postingan ini ada nyinggung-nyinggung soal ibukota pindah seperti yang diceritain Pak SBY beberapa waktu lalu? Hahah.. ini ada hubungannya loh! (atau hanya saya hubung-hubungin). Walaupun ini cuma pendapat saya pribadi, tetapi mari kita berkaca dari negara superpower yang saya sebutin di judul itu.. (bukan yang awalnya huruf ‘I’.. geser ke kanan lagi dikit.. yang awalnya huruf ‘U’… Hehe). Saya bukan anti amerika (-walaupun gak habis pikir kelakuan dari tidak sedikit orang Amerika-). Apalagi sampe kepikiran ngebom (hyahahahh). Saya Muslim (apa hubungannya?). Tapi Islam itu di Al-Qur’an disebut sebagai ‘rahmat seluruh alam’, lagian tidak pernah saya dengar di Al-Qur’an bahwa Islam itu ‘musibah amerika’… Itu cuma kelakuan teroris gombray aja yang kebetulan beragama Islam… Anda anti amerika? Ya udah.. jangan pake internet. Anda harus tau, internet dilahirkan dari riset ARPA dibawah DoD (dept. pertahanannya Amerika). Yak, kembali ke laptop… Kenapa ambil perbandingan ke Amerika? Yah.. walaupun saya tidak seperti anggota DPR, saya hanya Googling saja ketika membuat posting ini (ga harus ke Amerika). Amerika adalah negara yang mayoritas penduduknya sangat pesat pertumbuhan pendidikan, ekonomi, dsb. Yah, walaupun butuh ratusan tahun (Indonesia baru puluhan), tapi pasti ada sistem yang hebat dibaliknya. Lagian, bukan kali ini saja pemerintah kita suka ‘berkaca’ ke negeri Paman Sam. Ada VoA, atau berita-berita khas Amerika lainnya yang sering kita jumpai di media massa dalam negeri. Alesan lainnya… karena ini blog saya.. terserah saya.. 😛 Secara garis besar, Indonesia saya anggap sebuah Centralized System dimana ‘server’ kita yang menjalankan roda pemerintahan (request) dari rakyatnya (client) HANYA ada (satu-satunya) terpusat di Jakarta. Sedangkan USA saya katakan sebagai Distributed System. Lanjuuutt….

Dalam prakteknya, centralized system, seperti telah dikatakan sebelumnya, harus memiliki spesifikasi hardware yang tinggi. Bisa anda bayangkan jika spesifikasi hardware yang buruk tetapi server harus melakukan banyak layanan. Katakanlah sebuah server webmail ‘nyaho.com’ (saingan ‘yahoo.com’ heheh) dengan spec hardware buruk harus menjalankan sebuah aplikasi web (resource habis untuk web services…), digunakan pula untuk menyimpan username dan password (resource habis lagi untuk db services…), serta layanan wajibnya: pengiriman email (resource habis lagi.. lagi.. untuk mail services…). Dijamiinnn… lama banget tuh ngakses web mailnya ‘nyaho.com’… Itulah makanya untuk centralized system, spec hardware yang tinggi sangat dibutuhkan.

Bagaimana dengan distributed system? Distributed system adalah sistem yang terpisah dan independen menjalankan layanan yang lebih spesifik. Contohnya, aplikasi webserver dan file web disimpan dan dijalankan pada sebuah server khusus. Untuk layanan database juga menggunakan server khusus lain lagi… Untuk mengirimkan email menggunakan server yang beda lagi… Tetapi ketiga proses ini saling terintegrasi dalam jaringan. Bagaimana resourcenya? sudah pasti lebih hemat jika dilihat dari sisi server. Lihat saja, server hanya menjalankan satu service saja. Secara logika, ini pasti lebih ringan…

Sekarang kembali ke wacana Pak SBY untuk memindahkan ibukota Jakarta. Jakarta, seperti yang kita ketahui sudah menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian, pusat bisnis, pusat industri, pusat segalanya. Apakah Jakarta punya spec hardware yang bagus untuk menjalankan itu semua? Orang-orang peneliti bidang ini yang lebih tau.. Haha!

Saya ingin membandingkan Centralized System ala Indonesia dengan Distributed System ala USA nih.. Bisa dilihat dari list sbb:

INDONESIA
Ibukota: Jakarta
Pusat pemerintahan: Jakarta
Pusat bisnis (eg: trade): Jakarta
Pusat industri (eg: film): Jakarta
Pusat perekonomian: Jakarta

USA
Ibukota: Washington D.C.
Pusat pemerintahan: Washington D.C.
Pusat bisnis (eg: casino): Las Vegas
Pusat industri (eg: film): Kawasan Hollywood di Los Angeles
Pusat perekonomian: New York City (hipotesa saya: ada ‘almarhum’ gedung WTC disana, sebagai jantung ekonomi)

Jakarta, sudah terlalu penuh dan padat. Ini tidak baik untuk menjadi pusat dari segala-gala aktifitas di Indonesia. Sudah tidak aneh, di Jakarta sering ada issue kemacetan, lahan yang sudah habis, dsb. Mungkin kalo di server, Jakarta ini sudah overquota dan sering bikin server hang… Hehe.. Di Indonesia, negara manakah yang paling banyak penduduknya? Anak TK juga tau… Jakarta lah… Sekarang bandingkan dengan USA, apakah anda tau? Ibukota Washington D.C. HANYA menduduki peringkat ke-27 di negara tersebut dalam hal jumlah penduduk? Binggo!! Di Indonesia tidak ada distribusi konsentrasi penduduk yang merata. Kenapa? Apakah pulau Jawa lebih rame? Mestinya pemerintah memikirkan daya tarik di pulau-pulau lainnya… Sehingga distribusi resource (SDM) lebih merata. Faktor budaya? Cinta daerah? Ah, nenek moyang kita jaman dulu jauh-jauh membela bangsa ke pulau lain di bawah panji ‘Indonesia’ kok…

Menurut saya, tidak mungkin lagi ‘mengupgrade’ spesifikasi ‘hardware’ Jakarta yang sudah stuck. Sekarang sudah saatnya kita beralih ke distributed system. Saran SBY, ibukota pindah ke Balikpapan (klo gak salah). Menurut saya, Jakarta sudah memiliki historis yang tinggi dan tak tergantikan menjadi ibukota (dari jaman Bung Karno). Lebih baik pusat bisnis, industri, ekonomi, dkk yang dialihkan. Misalnya pusat industri film pindah ke Pontianak, bisnis pindah ke Jayapura, dan perekonomian pindah ke Makassar, dsb…

Terakhir, ini nih peta perbandingan Indonesia dan USA dilihat dari jumlah penduduk 10 kota terbesar di USA (perhatikan baik-baik… tidak ada tulisan ibukota USA ‘Washington D.C.’ di 10 besar itu…). Saya coba bandingkan dengan menimpa peta Indonesia (perhatikan terdapat garis-garis hitam membentuk pulau-pulau Indonesia disana…)

Indonesia vs USA

Apa kesimpulannya setelah melihat peta ini? Jika kita ingin mulai menerapkan distributed system, setidaknya seperti beginilah distribusi kota-kota besar dan pusat-pusat aktivitas yang harus ada di Indonesia 😉

Apakah ini hanya wacana? Kalau anda pendukung centralized system atau tetap ingin Jakarta jadi pusat segala aktifitas, silakan saja… Tapi silahkan pikirkan dan tidak lupa posting blog berjudul ‘Cara Mengupgrade Jakarta dengan Kondisi Seperti Sekarang’ dan saya sangat izinkan untuk menyimpan linknya di blog ini. Hehe… I love Indonesia My Way, That Way, Anyway!

4 thoughts on “Ibukota Pindah dari Jakarta? Indonesia vs USA, Centralized System vs Distributed System

  1. masukan :
    Potensi lain cirebon adalah punya potensi sebagai ibukota negara republik indonesia, bila kita lihat kriteria ideal sebagai ibukota negara kesatuan republik Indonesia adalah sebagai berikut.
    KRITERIA ALAM
    1. Ibukota letaknya harus di tengah, tp bukan ditengah secara simetris seperti sebuah titik di tengah lingkaran, yang dimaksud adalah ditengah keramaian atau kepadatan penduduk agar dapat mengakomodir kebutuhan sebagian besar penduduknya, utk indonesia tentu letaknya di pulau jawa karena penduduknya terbanyak di pulau jawa. Banyak negeri yg tdk berani memindahkan ibukota jauh dari keramaian karena beresiko tidak effisiennya jalannya pemerintahan, misalnya ibukota indonesia di palangkaraya yang jauh dari keramaian. Maka cenderung ibukota itu dekat dengan kota terbesar bahkan kota terbesar itu yg mjd ibukota, misalnya London inggris. Amerika serikat hanya memindahkan ibukotanya dari new york (kota terbesar) ke washington D C, Australia pindah ibukotanya dari sydney (kota terbesar) ke canberra, yang masing2 jaraknya kira-kira 250 – 500 km, ini hampir sama dari jakarta (kota terbesar) ke Cirebon.
    2. Letak secara geografi dan kependudukan harus strategis bisa menjangkau segala jurusan, dan cirebon memiliki kapasitas kerena berada diantara kota-kota besar di jawa seperti jakarta, bandung, semarang-surabaya. Memudahkan masyarakat berhubungan dengan pemerintah pusat. Kalau di jonggol kurang strategis sehingga tidak effektif utk melayani masyarakat.
    3. Memiliki landscap yg bagus dengan tanah datar yang luas dan subur karena ibukota itu didalamnya ada gedung-gedung pemerintahan, jalan lebar, bandara, stasiun, terminal dll. Bila tanah bergelombang / berbukit-bukit akan kesulitan dalam pengembangan ibukota. Cirebon memiliki tanah datar yang terhampar sampai indramayu dan brebes.
    4. Negeri kepulauan biasanya ibukota terletak dipantai, misalnya philiphina, jepang dll, negeri daratan biasanya terletak di darat /jauh dari pantai, misalnya india, rusia dll. Indonesia negeri kepulauan maka letak ibukota mesti tidak jauh dari pantai. Dan cirebon terletak di tepi pantai sehingga perhubungan dalam bidang kelautan ke seluruh negeri menjadi mudah.
    5. Tidak jauh dari ibukota ada tempat peristirahatan yang memadai, panorama indah dan alamnya sejuk sehingga dapat tempat rekreasi dan melepas lelah seperti daerah puncak. Dekat cirebon terdapat daerah kuningan dan majalengka selatan yg memadai utk tempat-tempat peristirahatan.
    KRITERIA BUATAN/KRITERIA OPERASIONAL
    6. Memiliki bandara internasional agar dapat berhubungan langsung seluruh propinsi dan dengan dunia internasional.
    7. Pelabuhan laut untuk menunjang situasi dalam negeri yang merupakan negeri kepulauan, kebanyakan kota-kota besar di indonesia di tepi pantai.
    8. Jalan tol/jalan kereta api untuk memudahkan hubungan antar kota – kota dalam satu daratan sehingga mudah mencapai ibukota negara.
    9. Adanya gedung-gedung yang berhubungan dengan pemerintahan seperti istana presiden, dewan perwakilan, lembaga tinggi negara, kedutaan besar dll
    KRITERIA BUDAYA
    10. Lebih nyaman untuk persatuan dan kesatuan ibukota di tempat yang multi etnik karena negara kita adalah negara dengan berbagai macam suku dan budaya, di pulau jawa jakarta (jumlah suku jawa 35 %, betawi, 25 %, sisanya suku lain) dan cirebon,di luar jawa lampung, medan, balikpapan dll. Ada masalah psikologis bila ibukota ditempatkan di tempat yg monoetnik.
    11. Dalam sejarah cirebon punya kelebihan yakni pernah mengumandangkan hari kemerdekaan RI pada tanggal 15 agustus 1945, kemerdekaan yg dimaksud itu kemerdekaan utk seluruh rakyat indonesia bukan untuk cirebon saja, itu berarti pernah menjadi tempat perjuangan secara nasional seperti jakarta.
    Daerah aman bencana tidak masuk didalam kriteria, karena dimanapun di bumi ini selalu ada ancaman, di pantai gelombang pasang, tsunami dll. Di darat gempa tektonik, vulkanik, angin puyuh, banjir dll. Now where to run but God, tidak ada tempat berlari kecuali di pangkuan ilahi, bila kita ingin aman dari bencana berusahalah kita mengelola alam ini sebaik-baiknya sebagaimana diperintahkan Allah SWT, bila pun kena bencana bukan karena kelalaian kita tp karena kehendak Nya.
    Yang paling lemah dari cirebon adalah kriteria operasional, karena memang baik gubernur maupun presiden tidak pernah punya perhatian/ide. Untuk membangun bandara, idenya baru kemarin itupun karena melihat crb ingin memisahkan diri dari jabar. Pelabuhan laut tidak bisa dikembangkan katanya dangkal, tp lihat surabaya dan banjarmasin juga dangkal tapi bisa dikembangkan. Jalan tol dibangun juga ide awalnya bukan utk masyarakat crb, itu krn orang-orang jkt ingin lancar pergi ke jawa. Perhatian pemerintah pusat dan provinsi ke daerah crb dsk saya anggap kurang. Jika saja pemerintah pusat memberi jalan (mempercepat terbentuknya provinsi crb) dapat dipastikan kriteria operasional lebih cepat terbangun.

  2. WIB ’15 atau “Wacana Indonesia Baru 2015” adalah sebuah Grup Terbuka diFacebook yang isinya mewacanakan Format Indonesia kedepan seperti Ibukota Negara yang akan di pindah Kecirebon beserta alasannya, Pemekaran Jakarta dan Pemekaran 26 Propinsi Baru di Indonesia bisa dilihat disini, silahkan mengunjungi Grup kami terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.